Sinopsis Cerpen "Negeri Ku Yang Damai"

Judul Cerpen   : Negeri Ku Yang Damai
Penulis            :  Wildan El Fadhil


Cerpen ini mengisahkan seorang jendral tua yang kerajaan Namira yang mengingat-ingat perjuangannya dan pejuang lainnya pada tahun 1990. Pada tahun 2075 Negeri ini tidaklah seperti yang dulu, negeri ini sudah makmur, tidak ada pengangguran, negri penuh ilmuwan, sastrawan dan hartawan. Kerajaan Namira dipimpin oleh Sultan Muhammad yang adil lagi arif. Negeri ini tidak lagi import dari luar negeri, negeri ini sudah mapan dalam hal apapun. Mahasiswa di negeri ini sibuk memproduksi berbagai teknologi. Semua itu bukti kemajuan pada Negeri ini.

Seorang jendral tua bercerita kepada Sultan Muhammad, tentang kerasnya perjuangannya dulu sebelum sekarang menjadi negeri yang damai. Mendengar betapa kerasnya perjuangan jendral tua dan kawan-kawannya itu, Sultan terkejut karena dibalik kedamaian negaranya ini, ternyata dulu negaranya adalah negara yang penuh perang. Jatuhlah air mata Sultan mendengar semua cerita dari jendral tua itu. Jendral tua pun ikut menangis mendengar kata-kata Sultan yang bijaksana tentang rasa terimakasihnya leluhurnya,

Sejak saat itu Sultan mulai memasukan kisah-kisah perjuangan bangsa dalam orasi maupun tulisan-tulisannya di media dan selalu berakhir dengan kalimat " Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan, bukanlah hanya para penikmat kemakmuran".



Baca cerpen selengkapnya di sini > "Negeri Ku Yang Damai"