About

Saya lahir di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1996, Saya seorang muslim ☺Read more about me »Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

Who's Ramdhan?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

CallMe

Twitter FacebookLorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

Subscribe via email

Resensi Novel "Hafalan Sholat Delisa"

Senin, 25 Januari 2016

Resensi Novel





Judul               : Hafalan Shalat Delisa
Pengarang       :  Darwis Tere Liye
Penerbit           : Republika
Tahun Terbit    :  2008
Tebal Buku      : 266 Halaman

Sebuah kisah yang pilu dari sebuah novel yang manis yang mengangkat kisah seorang anak perempuan yang lucu dan polos yang baru berusia 6 tahun. Gadis cilik tersebut bernama Delisa. Ia hidup di suatu desa kecil yang bernama Lho-Ngok di pantai pesisir Aceh. Ia tinggal bersama Ibunya yang bernama Umi Salamah dan Ayahnya yang bernama Abi Usman. Ayahnya bekerja sebagai mekanik kapal  yang berbulan-bulan ikut di kapal yang berlayar.  Ia merupakan anak bungsu di dalam keluarganya. Ia memiliki seorang kakak yang bernama  Cut Fatimah, Cut Zahra, dan Cut Aisyah.
Suatu hari, Delisa mendapatkan tugas praktik menghafalkan bacaan shalat. Untuk memomivasi Delisa supaya dapat menghafal bacaan shalat, Umminya menjanjikan jika Delisa berhasil menghafal bacaan shalat tersebut dan lulus dari ujian, Umminya akan memberikan sebuah kalung emas yang dijual di toko perhiasan sahabat Abinya yang bernama Koh Acan.
26 Desember 2004, ujian praktik bacaan shalatpun dimulai. Delisa dan teman-temannya berada di dalam kelas untuk menunggu dipanggil maju praktik hafalan bacaan shalat dan Ummi Salamah beserta  wali murid lainnya menunggu diluar kelas. Lalu nama Delisa pun di panggil oleh ibu gurunya, dan Delisa langsung bersiap-siap dengan mukna berwarna biru yang menutupi seluruh tubuhnya. Delisapun memulai hafalan bacaan shalatnya dengan takbiratul ihram dan melanjutkan bacaan shalat selanjutnya. Belum sampai selesai shalatnya tiba-tiba terjadi gempa yang begitu dahsyat yang berkekuatan 8,9SR. Orang-orang pun ketakutan berhamburan mencari tempat perlindungan. Namun, Delisa tetap melanjutkan hafalan shalatnya kerena mengingat kata Umiinya bahwa ketika kita shalat, kita harus khusyuk. Ketika Ummi Salamah memanggil-manggil Delisa, tsunamj pun menghampiri sekolah itu dan menghempaskan orang-orang yang berada disana termasuk Delisa dan Umminya. Delisapun terpisah dari Umminya karena hempasan tsunami.
Setelah 6 hari berlalu, Seorang prajurit yang bernama Smith menemukan Delisa yang kakinya sedang terjepit reruntuhan akibat tsunami dan Delisapun langsung dibawa ke atas kapal angkatan laut amerika untuk dirawat. Setelah Delisa sadar ia terkejut menerima kenyataan bahwa kaki sebelahnya sudah tidak ada karena  diamputasi akibat terjepit reruntuhan.
Mendengarkan berita bahwa Aceh diterpa Tsunami, Abi Usman pun pulang ke desa melihat rumahnya yang sudah tidak ada. Setelah mencari kemana-mana, akhirnya Abi Usman bertemu dengan Delisa. Abi Usman dan Delisa memulai kehidupan baru hanya berdua tanpa Ummi dan kakak-kakaknya.
Setelah beberapa minggu setelah tsunami di Aceh, Delisa menemukan mayat umi Salamah yang telah menjadi kerangka dan menggenggam hadiah yang Delisa inginkan.
Saat itu, Delisa tersadar bahwa keikhlasan lah yang mampu membuat Delisa mampu menghafal bacaan shalat. Bukan untuk kalung tersebut namun untuk mendoakan umi Salamah, kak Fatimah, kak Zahra & kak Aisyah di surga.

Pesan moral  yang terkandung dalam novel :
1.      Jangan pernah putus asa karena mendapatkan  musibah. Tetaplah bersemangat dalam menjalani hidup ini.
2.      Sayangilah keluargamu seperti mereka menyayangimu
3.      Bersyukur atas apapun yang diberikan oleh Allah SWT.

4.      Hendaknya jadi orang yang sabar dalam menghadapi cobaan, karena dibalik cobaan pasti kita menemukan kebahagiaan ,

0 komentar:

Posting Komentar

mcramdhan. Diberdayakan oleh Blogger.
 
XD Anime Smiley